Mengapa Saya Suka Menulis


Mengapa Saya Suka Menulis

Menjadi penulis bukanlah cita-cita saya sejak kecil. Namun, seiring berjalannya waktu, saya menemukan bahwa menulis bukan sekadar aktivitas, melainkan jalan hidup. Menulis adalah cara saya merekam jejak, menuangkan gagasan, menyentuh hati orang lain, dan membangun warisan intelektual yang tak lekang oleh waktu. Menulis membuat saya utuh.

Lalu, apa sebenarnya keuntungan menjadi penulis? Berikut adalah 10 keuntungan menjadi penulis yang saya rasakan sendiri:

1. Media Ekspresi Diri

Menulis adalah tempat saya menumpahkan isi hati dan pikiran tanpa batas. Ketika lisan tak mampu menjelaskan, tulisan hadir sebagai bahasa jiwa. Ia menjadi ruang aman untuk jujur, mengkritik, merenung, bahkan menangis dalam diam.

 2. Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Menulis membuat saya terbiasa berpikir terstruktur. Setiap tulisan menuntut logika, kedalaman, dan analisis. Semakin sering saya menulis, semakin tajam cara berpikir saya.

 3. Mendalami Ilmu dan Wawasan

Menulis memaksa saya belajar. Untuk menulis satu paragraf, kadang saya harus membaca berlembar-lembar referensi. Dengan menulis, saya dipaksa terus belajar dan tak berhenti menggali pengetahuan baru.

4. Meninggalkan Warisan Ilmu

Tulisan adalah warisan abadi. Buku atau artikel yang saya tulis bisa dibaca orang lain bahkan ketika saya telah tiada. Inilah sedekah jariyah yang terus mengalir selama ada yang membaca dan mengambil manfaat.

5. Membuka Peluang Penghasilan

Menulis bisa menjadi sumber penghasilan tambahan, bahkan utama. Dari honor artikel, royalti buku, hingga peluang jadi narasumber, semua bisa terbuka karena tulisan. Saya pernah dibayar karena menulis, dan itu menjadi pengalaman pertama saya dibayar atas sesuatu yang saya cintai.

 6. Membangun Jaringan dan Reputasi

Tulisan membawa saya bertemu banyak orang hebat. Saya dikenal bukan karena siapa saya, tetapi karena apa yang saya tulis. Lewat tulisan, saya dihargai, diundang, bahkan diajak kolaborasi oleh orang-orang yang sebelumnya tak saya kenal.

7. Menyuarakan Kebaikan dan Perubahan

Dengan menulis, saya bisa menyuarakan nilai-nilai yang saya yakini: kejujuran, kebaikan, keimanan, dan keadilan. Tulisan menjadi media dakwah, perjuangan, bahkan pembelaan terhadap yang lemah. Kata-kata memiliki kekuatan mengubah dunia.

8. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Setiap kali tulisan saya dimuat, dibaca, atau diapresiasi, saya merasa lebih percaya diri. Saya tahu bahwa saya punya sesuatu yang bernilai untuk dibagikan. Itu menjadi suntikan semangat untuk terus berkarya.

9. Mengasah Kesabaran dan Konsistensi

Menulis tidak selalu mudah. Kadang buntu, malas, atau tidak percaya diri. Tapi justru dari menulis, saya belajar konsisten, sabar, dan gigih. Setiap tulisan adalah hasil perjuangan yang mendewasakan.

10. Menjadi Lebih Peka dan Reflektif

Penulis adalah pengamat kehidupan. Saya belajar melihat hal-hal kecil dengan mata hati. Dari situ, lahir empati, kepekaan sosial, dan kebijaksanaan. Menulis membuat saya lebih manusiawi.

Saya menulis bukan karena saya paling pandai berkata-kata, tapi karena saya ingin menyampaikan sesuatu. Saya menulis bukan untuk menjadi terkenal, tapi untuk meninggalkan jejak kebaikan. Itulah mengapa saya penulis. Bagi saya, menulis adalah ibadah, ilmu, dan cinta yang saya persembahkan untuk kehidupan.

 

Komentar