Sekilas Tentang Judul Novel : Sajadah Lusuh

 


Sekilas Tentang Judul: Sajadah Lusuh

 

Novel ini diberi judul "Sajadah Lusuh" karena sajadah tua itu menjadi simbol utama dalam seluruh perjalanan cerita. Bukan sekedar alas shalat, sajadah itu adalah saksi bisu dari perjuangan, cinta, dan pengabdian seorang gadis bernama Najwa. Meski secara fisik telah usang—warnanya memudar, pinggirnya mulai robek—sajadah itu justru memancarkan makna yang sangat dalam. Di atas sajadah itulah Najwa menumpahkan tangis dalam doanya, menguatkan diri di tengah badai hidup, dan memohon kebaikan untuk orang-orang di sekitarnya.

Sajadah itu menjadi warisan spiritual yang tak ternilai, dikenang bukan karena bentuknya, tapi karena ruh ketulusan yang melekat padanya. Ia menggambarkan bahwa keindahan hidup tidak selalu berada pada hal-hal yang baru dan sempurna, melainkan pada sesuatu yang sederhana namun sarat makna. Maka, “Sajadah Lusuh” bukan hanya judul, tapi inti dari kisah: pengingat bahwa hal kecil yang dilakukan dengan ikhlas bisa menjadi cahaya yang tak pernah padam.

Komentar